Senin, 30 Januari 2012

Kaleidoskop hidup

Pertama tahu arti kaleidoskop itu waktu kelas 3 SMP. Salah satu sobat waktu SMP ngajak bikin kaleidoskop tentang perjalanan persahabatan kita. Apalagi waktu itu ceritanya kita akan memasuki masa SMA. Oke. Cerita saya kali ini sama sekali nggak ada kaitannya dengan kaleidoskop segala. Jauh dari tema utama yang pengen saya bahas.

First, saya cuma pengen ngelongok lagi ke belakang. Ngintip sebentar ke kaleidoskop hidup saya. Apa ada yang salah? Saya pernah bilang sama diri sendiri, kalo saya lagi merasa ada yang salah sama jalan hidup saya, mungkin bukan keadaan yang salah tapi mindset atau cara berfikir. Entahlah, apakah cara berfikir saya sekarang memang ada yang miring dikit sampe saya agak sulit menerima keadaan di hidup saya.

Bukan bukan, ini bukan tentang cinta atau perjalanan cinta yang saya rasa sudah cukup saya rasakan bumbu-bumbunya. Tapi ini tentang, situasi yang sedang saya hadapi. Sekarang ini saya bekerja di salah satu perusahaan swasta yang dibilang kecil nggak dibilang gede ya nggak juga. Tapi alhamdulilah gaji saya cukup untuk menopang dan membiayai hidup saya sehari-hari. Beruntungnya adalah saya bukan type cewek yang ngejar gaya hidup. Saya suka gaya tapi nggak harus jadi patokan utama untuk gaya dalam hidup (Catet! Itu mah zaman saya masih abegeh, yang dikit2 harus ngikut tren).

Bukannya saya nggak bersyukur sama pekerjaan saya, tapi kalo untuk mencintai jujur saya memang belum bisa. Saya suka cara kerjanya, saya suka temen2nya, saya suka juga uangnya :D, tapi nggak untuk sistem dan manajemennya di sini. Saya dihadapkan pada aturan2 yang kadang diluar konsep dan logika (bukannya sok pinter tapi kalo memang berpendidikan saya yakin konsep kerjanya juga pasti jelas). Saya juga harus berhadapan dengan atasan2 yang *dengan desas desus yang ada, cuma ngambil keuntungan dari duit perusahaan*. Okelah kita nggak usah sebut itu koruptor, apapun namanya tetep aja itu salah. Kami para karyawan yang secara tidak langsung sering ditegaskan 'diem aja deh lo, lo cuma karyawan dengan gaji pas2an' cuma bisa diem setiap melihat banyak ketidakadilan atau kecurangan. And sometime kami merasa tidak ada kesejahteraan karyawan yang bisa kami nikmati.
Belum lagi itu masalah uang, di tambah perselingkuhan. Antara atasan dan bawahan. Kongkalikong antara atasan dan bawahan yang bisa ditampar pake duit yang *catet* cuma beberapa juta (I means, tanggung ctjin kalo mau korup mending gede sekalian). Maaf seribu maaf saya juga merasa bahwa cara berfikir mereka yang ada di atas itu ... cuma sebatas 'Oh my God calling me stupid'. Saya nggak bilang mereka bodoh karna saya mengakui mereka juga punya peran dalam memajukan perusahaan. Tapi buat saya mereka tetep NOL. Gak ada cerdas2nya. Karna orang2 di atas itu punya kepentingan sendiri yang seolah nggak bisa diganggu. Mereka kayak lupa kalo roda hidup itu berputar dan nggak ada yang tahu kapan mereka akan tersungkur ke bawah.

Selingkuh emang bukan hal yang aneh lagi. Sorry bukannya saya sok suci. Tapi orang2 ini nggak pernah mau tahu apakah selingkuh itu salah atau nggak. Mereka cuma pura2 lupa. Mereka membutakan mata dan hati mereka sendiri. Saya juga tahu banget kalo di negara kita hal2 kayak gitu nggak aneh juga. Tapi saya cuma miris aja, makin sini mereka semakin belagu dengan kekuasaan dan materi yang berlimpah.
Belum lagi di kalangan atas, di kalangan karyawan kayak saya juga perselingkuhan udah nggak aneh lagi. Saya tahu itu bukan urusan saya, tapi bekerja dengan orang2 yang kayak gitu malah bikin saya sering mengucap do'a. Minta sama Tuhan semoga Tuhan selalu menjauhkan saya dan pasangan saya dari hal2 seperti itu. I means, godaan ada di mana2 kita tahu itu tapi saya juga selalu minta Tuhan selalu memberikan saya dan pasangan saya sebuah ketetapan hati. Saya ingin kayak Mama, sampe setua sekarang masih jadi wanita yang setia buat papa :')

Jadi intinya, dari mulai bawahan sama atasan di kantor saya ini, SDMnya yang nggak jelas. SDMnya yang nggak bisa dijadikan contoh. Yang nggak berkualitas. Dan nggak ada isinya. Sekali lagi bukannya saya sok pinter dan merasa lebih baik tapi saya yakin masih banyak orang yang bisa menjadi karyawan berkualitas. Atau oke deh, kita nggak ngomongin kualitas kinerja kerja dulu. Minimal pribadinya aja. Dan menurut saya, 70%nya NOL semua. Sorry to say ...

Tapi mudah2an Tuhan cuma mau saya belajar. Belajar menghadapi orang2 yang nggak jujur, orang2 yang 'seperti mereka'. Saya ngomong gini bukan berarti saya udah sempurna, tapi yang saya mau sih keadaan dan situasinya nggak kayak gini. Tapi hidup itu kan mau nggak mau suka nggak suka ya harus dijalanin kan ya. Tugas saya hanya bersyukur, bukan menghujat. Cuma, I'am curious that kenapa saya dihadapkan sama situasi yang seperti ini. Makanya saya pengen lihat kaleidoskop hidup saya. Di mana letak kesalahannya? Tapi segala sesuatu harus dijadikan pelajaran sih. Saya juga bukan karyawan yang baik2 banget, tapi minimal saya nggak menggunakan kecurangan untuk kepentingan pribadi.

Kita bekerja untuk cari uang apa cari muka sih???

Rabu, 11 Januari 2012

Menghargai dan menikmati

Lagi-lagi saya belajar dari sebuah blog yang saya ikuti. Terlepas dari siapapun yang menulisnya, saya sangat berterima kasih karna bisa belajar dari sana
Saya belajar tentang menghargai sesuatu, means orang-orang yang saya sayang dan yang menyayangi saya semasa hidup
Saya sadar, *agak buka aib nih* :D kalo saya pemarah dan sometimes egois
Saya suka nggak sadar marah sama orang-orang di sekitar saya termasuk pasangan saya dan orang tua saya
Padahal kalo suatu saat mereka pergi, atau saya yang pergi saya yakin nyeselnya bisa berkali2 lipat
Tapi saya belajar untuk menikmati waktu demi waktu yang sudah saya habiskan dengan mereka
Saya belajar untuk menghargai kebersamaan yang kami buat yang kata lainnya adalah kenangan
Saya juga belajar menyadari bahwa orang-orang yang sedang menjalani hidup bersama saya sekarang adalah titipan Tuhan, itu karna saya sangat sadar bahwa saya takut akan perpisahan
Saya tidak bisa membayangkan bagaimana jika suatu hari nanti Tuhan mengambil salah satu di antara kami

Saya tidak tahu rasanya, tapi dengan membayangkannya saja sudah sangat membuat saya sedih
So' saya mati-matian belajar mendoktrin diri saya sendiri bahwa kita hidup sementara, mereka hanya titipan Tuhan (begitupun dengan diri kita), dan intinya adalah menikmati kebersamaan saat Tuhan masih memberi kami semua waktu untuk bersama
Setiap hari saya selalu mencoba untuk kuat, kuat dalam arti jika suatu hari nanti saya kehilangan mereka saya akan mencoba menjadi saya yang berani menghadapi kenyataan hidup
Walaupun dalam kenyataanya saya tahu itu tidak semudah yang saya bayangkan
Tapi saya selalu berusaha ikhlas akan keputusan Tuhan

Saya memang tidak pernah tahu kapan waktunya
Saya juga tidak boleh atau tidak perlu mengira-ngira kapan waktu yang Tuhan tentukan, tapi minimal saya belajar untuk ikhlas dan pasrah atas apa yang Tuhan kehendaki untuk hidup saya
Karna suatu hari nanti akan ada air mata di wajah saya, akan ada waktu di mana saya terbuai dengan kenangan, tapi yang selalu saya minta pada Tuhan adalah apapun kesulitannya seberat apapun itu saya akan selalu diberi kekuatan ...

Senin, 09 Januari 2012

Wanita

Baru aja saya baca blog tentang keistimewaan seorang wanita
Dulu, saya pernah bikin status facebook " fakta : that's why para pria di luar sana hrs menghargai perempuan mereka. krn perempuan yang merasakan sakit!!! sakit datang bulan, sakit malam pertama, mengandung selama 9 bulan, sakit karna melahirkan,and all. wajar bgt kalo Tuhan bilang,surga ada di telapak kaki ibu (: "

Saya dan manusia lainnya yang merasa perempuan, pernah merasa kenapa hanya kaum kami yang selalu merasakan sakit luar biasa dalam segala hal. Saat melahirkan, nyawa kami dipertaruhkan. Setelah melahirkan, kami masih harus diuji. Saya mendapat cerita dari teman saya yang baru melahirkan saat ia harus berjuang sekuat mungkin mengeluarkan anugrah terindah dari Tuhan dari perutnya. Dan saat ia masih harus merasakan sakit setelah melahirkan. Prosesnya masih panjang saat harus pasang KB. 
Saat itu yang jadi pertanyaan saya adalah, kenapa harus kami lagi yang harus merasakan sakit
Tapi membaca blog yang tadi saya baca, saya sadar bahwa semua yang memang Tuhan tentukan untuk kami dibayar dengan do'a dan berkali lipat berkah dan pahala dari Allah SWT
Ternyata ada hadiah yang sangat indah yang Tuhan limpahkan kepada kami, walaupun caranya harus melewati rasa sakit dan perjuangan yang luar biasa. Pantas saja kenapa perempuan yang selalu dijadikan alat untuk disakiti kaum pria. Kita banyak menonton berita-berita mengenaskan tentang perempuan. Dari pelecehan sampai kekerasan.
Tapi dengan begitu saya sangat yakin bahwa ternyata Tuhan punya cara yang luar biasa
Dengan memberi kami banyak gift/kado yang tak akan pernah kaum pria dapatkan


Thanks God, kekuasaanMu memang kadang diluar nalar kami
Tapi buktinya Engkau selalu memberi kami banyak berkah yang luar biasa yang patut kami syukuri dalam hidup


Untuk yang kesekian ratus kalinya saya bilang, saya selalu bangga menjadi wanita :)

Kamis, 05 Januari 2012

I dont feel what they're feel

Saya lagi semangat banget nulis nih, setelah vacum beberapa hari *hmmp*

Saya cuma lagi pengen share dikit aja tentang ketidakpedulian saya pada orang-orang di sekitar saya
Apa ya bahasa halusnya? Ya mungkin itu lah, ketidakpedulian saya yang kadang emang sering saya lupain
Ada salah satu temen saya yang lagi ngadepin masalah karena ibunya lagi sakit. Katakanlah sakit keras.
Saya liat dia nangis waktu cerita tentang keadaan Ibunya
Saya emang nggak tahu dan saya harap saya nggak pernah tahu apa rasanya
Menghadapi orang yang sangat kita sayang sedang berjuang melawan penyakitnya
Saya bukan mau sombong atau apapun itu, saya cuma ngebayangin gimana kalo saya yang berada di posisi mereka
Banyak saya baca cerita-cerita di twitter tentang orang-orang yang ikut menyemangati atau bahkan mengalami rasa sakit akibat penyakit. Rasa sakit yang luar biasa, bukan lagi sekedar pilek dan lalu diobatin pake obat warung besoknya sembuh. Tapi the real penyakit.
Saya tahu bahwa, katanya kalo kita sakit itu dosa kita berkurang atau derajat kita akan dinaikan oleh yang Maha Kuasa tapi saya tahu kadang nggak cukup dengan kata-kata yang tujuannya untuk menghibur orang yang sakit. Kadang walaupun kita punya sedikit saja suntikan semangat tapi nggak cukup buat kita sepenuhnya bangkit dari rasa sakit
Saya tahu banget rasanya nggak enak dan nggak bisa dipungkiri sedikit sekali orang yang semangat melawan sakitnya saat ia hanya sendiri yang merasakan seberapa besar rasa sakit itu
Seperti yang Dee Lestari pernah bilang bahwa, Hidup itu darah ya darah tangis ya tangis. Kita nggak punya pemeran pengganti untuk menggantikan rasa sakit kita sebentar saja (Kira-kira kata-katanya begitu lah)

So' saya cuma bisa berdo'a untuk Ibunya teman-teman saya dan seluruh orang-orang di muka bumi yang sedang bertahan hidup demi berjuang melawan penyakitnya sendiri
We never know but, maybe God has a great planning yang bahkan kita sendiri pun nggak tahu
Atau Tuhan akan memberikan berkah yang luar biasa buat mereka
Bagaimana pun juga, mereka jauh lebih hebat dari kita
Kita yang sehat judulnya hanya harus bersyukur dengan kesehatan yang kita punya
Dan saya hanya bisa mendo'akan selain memberi mereka support
Kadang saya malu sama diri sendiri yang memang belum bisa berbuat lebih untuk mereka
Tapi saya rasa, do'a itu juga sama berharganya dengan pertolongan apapun

So' I'll pray thatGod give them a recovery for their life <3
Amin Ya Rabb :)

Perasaan Yang Kacau

Maaf kalo judul blog kali ini terdengar dangdut atau mehe-mehe
Tapi dari kemarin, perasaan saya emang lagi galau sejati
Bukan galau karena cinta atau belum move on *yang lagi terkenal itu*
Tapi tentang orang-orang sekitar yang sehari-hari saya temui

Kemarin waktu perjalanan pulang kantor sore hari saya mikir, kenapa sih saya nggak bisa dapet temen-temen kerja yang enak
Enak buat temenan sehari-hari and also temenan dalam hal tim bekerja
Apalagi yang 'angkatan' sekarang, yassalaaaam. Emosi saya selalu terkuras habis setiap hari
Bukan cuma harus ngadepin pribadi-pribadi yang menyebalkan tapi juga tidak bisa dijadikan tim kerja sama dalam bekerja
Nggak atasan nggak bawahan semua sama aja
Sebenernya saya capek ngeluh sih, Means kalo emang udah nggak tahan atau nggak betah ya kabur aja cari tempat lain yang lebih nyaman
Tapi nggak tahu sih, belum bisa atau belum dapet tempat yang cocok

Ibaratnya sekarang ini saya kayak lagi pacaran sama orang yang nyebelin yang nggak berhenti bikin saya kesel dan sakit hati tapi entah karena apa saya masih butuh dia sebagai pacar
Gitu juga sama tempat saya yang sekarang
Mungkin saya harus banyak 'minta-minta' sama Tuhan saya Allah SWT biar ditempatkan di pekerjaan yang nyaman atau 'saya banget'. Saya juga capek sih gini-gini terus
Kayak nggak ada ujungnya gitu

Hhhhmmmp. Boleh ya saya Sedikit ababil sok-sok curhat di blog tentang masalah pekerjaan saya
Ditambah lagi berita buruk tentang besok hari sabtu yang harusnya saya cuma kerja setengah hari saya harus meeting yang saya tahu meeting itu waktunya unlimited dan jelas bisa ganggu hari saya buat kumpul keluarga atau sama pasangan saya :'(

And then, pertengahan bulan ini saya harus meeting lagi ke Bali (Bali? emang sih menyenangkan bisa sekalian liburan) Tapi 1 hal yang nggak ngenakin adalah saat tahu partner kerja saya nggak bisa ikut dan saya harus pergi bareng yang lain pake kereta lanjut mobil (catet ya bukan naik pesawat) beserta anak-anak admin yang lain yang judulnya Gep-Gep-an. Lupa satu lagi, harus bareng juga sama atasan saya yang demi-apa-kita-nggak-akan-pernah-akur dalam hal apapun.

OH. HOW POOR I'AM?!