Kenapa saya bilang lagi diuji? Karna ia sedang membukakan mata saya lebar2 bahwa di dunia ini ada banyak orang yang sedang butuh pertolongan, butuh do'a, dan berjuang melwan rasa sakit
Ada begitu banyak juga anak2 kecil yang tidak bisa menikmati hidupnya di dunia yang kita sebut saja 'dongeng'. Dunia anak2 yang ceria yang seperti abadi seperti dunia kartun itu tidak atau bahkan tidak sempat mereka miliki.
Dan saya sadar, bahwa saya terlalu BUTA ...
Saya banyak merenung, saya juga bersandar pada realita yang nyata tampak di depan mata saya tapi tak bisa saya saya sentuh dengan tangan dan tak bisa mudah saya lihat secara kasa mata
Dan Tuhan membantu saya menyentuhnya dan melihatnya
Bersyukur saya diberi hati nurani dan naluri oleh-NYA. Karna saya benar2 melihat dengan hati saya, bukan mata saya.
Intinya, kalimat yang pernah saya lontarkan dulu bahwa " Saya nggak mau numpang lewat di dunia. Saya harus melakukan sesuatu untuk dunia dan untuk orang2 yang saya sayang. Serta diri saya sendiri."
Saya nggak tahu bentuknya apa, tapi saya merasa bahwa saya hanya berani berkarya dan berbicara lewat tulisan. Mungkin dari situ saya akan membangun 'sesuatu' (not about an idiom Syahrini's) :)))
Sekarang, lewat beberapa account twitter pribadi beberapa orang yang memang mendedikasikan hidupnya untuk menolong orang lain, dan orang2 yang memang tengah membutuhkan pertolongan entah kenapa hati saya memang tergerak untuk harus melakukan sesuatu seperti mereka. Saya juga ingin bisa menolong orang. Ikut membantu share tentang orang2 yang sedang membutuhkan pertolongan. Dan yang paling penting adalah MENDOAKAN mereka.
Saya percaya bahwa do'a itu sifatnya magis. Entah sesulit apa kita berusaha dan tak berhasil, tapi do'a akan menjadi penolong hidup kita. Pantes Papa saya nggak pernah bosen nyuruh saya banyak berdo'a tiap saya lagi ngerasa kesusahan. Saat saya sudah nggak percaya lagi sama yang namanya harapan, saat saya putus asa dengan segala hal yang sulit di hidup saya. Tanpa saya sadari do'a saya begitu tebalnya dan menolong saya perlahan. Saya nggak sadar bahwa Tuhan benar-benar mengulurkan tangannya untuk menolong saya. Dan saya inget kata2 klise " Ini berkat do'a kalian juga." Dulu saya nggak gitu peduli atau nggak gitu dengerin kalo ada orang yang ngomong gitu. Tapi sekarang, saya sangat percaya bahwa do'a yang tulus itu memang selalu membuahkan hasil yang baik :)
Jadi, saya juga ingin mulai belajar menolong orang2 di sekitar saya. Orang2 yang membutuhkan pertolongan dan do'a. saya berharap bahwa minimal pertolongan dan do'a saya yang mungkin belum banyak itu bisa membantu mereka. Saya bukan orang yang punya limpahan materi. Tapi saya yakin bahwa menolong seseorang itu tidak hanya lewat 1 jalan atau 1 cara. Bukan hanya berbentuk materi. Tapi banyak hal. Dan kalaupun saya harus menolong dengan materi, saya akan menolong semampu saya.
Saya bukan wanita yang ngedadak ingin jadi ibu peri atau sok-sok an berjiwa malaikat. Nggak! Saya cuma berfikir bahwa Tuhan itu memang segalanya di hidup kita. Dan apa yang sudah Tuhan kasih buat kita nggak akan pernah bisa kita hitung atau bahkan mungkin kita balas satu per satu. Tapi minimal, di zaman yang keras ini dan di situasi kehidupan yang susah ini kita bisa sedikit demi sedikit belajar untuk lebih menghargai hidup kita. Dengan bersyukur sama segala hal yang Tuhan kasih (walau saya tahu kadang ada situasi di mana saya susah untuk bersyukur), mencoba berbuat baik sama sesama (dan saya masih milih2. Karna sama orang yang nyebelin itu emang agak susah mau berbuat baik), dan menolong orang. Kalo yang ini mungkin nggak boleh milih-milih ya.
Karna, Setiap orang yang kau temui sedang berjuang dalam kesulitan -Chiken soup for the soul-So' mari kita berusaha untuk menjadi pribadi yang baik *ngutip kata2nya Om Mario Teguh*
Dan intinya belajar mensyukuri apapun yang Tuhan kasih dan apapun jalan hidup yang sudah Tuhan tuliskan untuk kita. We're alive, so' we're have to do something the best.
Terima kasih banyak Tuhan atas sehat, tawa, bahagia, nafas, udara bebas, dan semua hal baik ataupun buruk di hidup saya. Saya yakin semuanya berguna. Terima kasih karna sudah membukakan mata saya tentang 'sosiality' (bukan acara settingan itu ya) , yang akhirnya menyadarkan saya bahwa saya bukan siapa2. Saya, serta orang2 di sekeliling saya yang saya sayangi adalah milik MU. Thanks a lot *smooch :)
Saya tidak berani kalo harus berbicara apalagi berrkarya lewat tulisan, tulisan saya jelek .. Teu jauh beda jeung ceker hayam :p
BalasHapus